Bedah Rumah, Kapolres Tanah Laut Bantu Tiang Pondasi Rumah Ibu Ismawati

Bedah Rumah, Kapolres Tanah Laut Bantu Tiang Pondasi Rumah Ibu Ismawati

TANAH LAUT, Liputan Terkini – Lagi, proses pembangunan rumah ibu Ismawati melalui skema bantuan bedah rumah oleh Pemerintah telah di mulai. Tiang pondasi pertama dalam rangka kegiatan bedah rumah bantuan dari Kapolres Tanah Laut AKBP Rofikoh Yunianto, S.I.K., telah di dirikan.

Bertempat di Desa Handil Negara Rt/Rw 01/01, Kecamatan Kurau, Kabupaten Tanah Laut. Rabu (16/11).

Pendirian tiang Pondasi pertama dilakukan secara simbolis oleh Wakil Bupati Tanah Laut Abdi Rahman, S. Pd., yang didampingi oleh Kapolres Tanah Laut, Dandim 1009/Tanah Laut, Camat Kurau, Kepala Desa Handil Negara dan Kapolsek Kurau.

Disampaikan Kapolres Tanah Laut, AKBP Rofikoh Yunianto, S. I. K., bahwa Baksos bedah rumah tersebut merupakan program pemerintah dalam rangka membantu warga yang rumahnya tidak layak huni.

Hari ini, kami Forkopimda Tanah Laut langsung hadir di lokasi guna memastikan pembangunan yang berlangsung sesuai dengan RABnya, tegas Kapokres.

Semoga dengan bantuan tersebut, dapat meringankan beban dan rumah ibu Ismawati jadi lebih layah untuk di huni, pungkas Kapolres.**
(Red)

Kapolres Tanah Laut Secara Lansung Menyerahkan Bantuan Sembako Dan Kursi Roda Buat Penyandang Disabilitas

Kapolres Tanah Laut Secara Lansung Menyerahkan Bantuan Sembako Dan Kursi Roda Buat Penyandang Disabilitas

TANAH LAUT – Wujud empati dan kepedulian dari Kepolisian Resor (Polres) Tanah Laut kepada masyarakat kali ini digelar dengan memberikan bantuan sosial berupa Kursi Roda dan paket sembako kepada warga penyandang disabilitas, pada Jumat (18/11/22).

Kapolres Tanah Laut AKBP Rofikoh Yunianto, S.I.K., didampingi Wakapolres Tanah Laut Kompol Irwan Kurniadi, S.I.K., Pejabat Utama Polres Tanah Laut Serta Kapolsek Jorong Iptu Andik mengunjungi rumah penyandang disabilitas yang berada di wilayah Kecamatan Jorong.

Adapun penerima bantuan yaitu ibu Hamidah Warga Jalan Datuk Bungur RT. 2/1 Desa Asam Asam Kec. Jorong dan Ibu Nurhasanah, warga Desa Asri Mulya RT.6 / 2 Kec. Jorong.

Seperti diketahui, kedua warga Jorong ini adalah penyandang disabilitas, Ibu Nurhasanah, warga Desa Asri Mulya RT.6 / 2 Kec. Jorong mengalami kelumpuhan sejak lahir dan masih membutuhkan alat bantu berupa kursi roda di segala aktivitasnya.

Sementara itu, hal serupa juga dialami oleh ibu Hamidah Warga Jalan Datuk Bungur RT. 2/1 Desa Asam Asam Kec. Jorong juga dalam kondisi lumpuh pasca mengalami kecelakaan, sehingga aktivitas kesehariannya masih menggunakan alat bantu kursi roda.

Kapolres Tanah Laut AKBP Rofikoh Yunianto, S.I.K., mengatakan kegiatan bakti sosial berbagi Polres Tanah Laut ini adalah wujud kepedulian Polri kepada masyarakat yang memang benar-benar memerlukan bantuan.

“Kami dari Polres Tanah Laut memberikan bantuan kursi roda kepada kedua warga penyandang disabilitas tersebut dan juga ingin bersilaturahmi serta memberikan bantuan sosial berupa paket sembako sebagai wujud kepedulian Polri kepada masyarakat,”ungkap Kapolres.

Kapolres Tanah Laut berharap kegiatan ini dapat membantu warga masyarakat khususnya bagi penyandang disabilitas sehingga dapat meringankan beban saudara kita yang membutuhkan.

Sementara itu, keluarga dari penyandang disabiltas mengucapkan apresiasi dan terima kasih atas perhatian dan kepedulian dari Kapolres Tanah Laut.

“Terima kasih bantuannya, bapak Kapolres Tanah Laut, semoga bantuan ini dapat meringankan beban ekonomi bagi penyandang disabilitas yang kurang mampu dan semoga melalui kegiatan ini dapat terjalin terus kedekatan antara polisi dengan masyarakat,” Tutur Ibu Nurhasanah.

Catat Baik Baik Ikrar Puluhan Perguruan SIlat Wani Jogo Suroboyo

Puluhan Perguruan silat di Wilayah Kota Surabaya bersatu dan membuat sebuah ikrar untuk persatuan dan kesatuan Bangsa

Polrestabes Surabaya menggandeng 35 pimpinan perguruan pencak silat di Kota Pahlawan untuk menggelar forum grup diskusi bertema ‘Pendekar Wani Jogo Suroboyo’. Kegiatan yang digelar dalam upaya menjaga kondusivitas dan meminimalisir gesekan antar perguruan silat di Surabaya ini digelar di Gedung Bharadaksa, Mapolrestabes Surabaya, Jumat (18/11/2022).

Kegiatan tersebut dihadiri langsung Kapolrestabes Surabaya Kombes Yusep Gunawan, Ketua Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Surabaya Bambang Haryo dan Ketua KONI Kota Surabaya Hoslih Abdullah. Dalam kesempatan itu, Yusep menyebut akan membuat program yang bisa membuat para pesilat bisa terus berprestasi di setiap ajang silat. Dia menegaskan, setiap perguruan silat di Surabaya akan bergantian mendapatkan fasilitas latihan di Mapolrestabes Surabaya.
“Kami akan bekerjasama dengan KONI untuk tidak berhenti untuk menggelar turnamen. Sehingga dapat disalurkan pada level yang sportif dalam satu pertandingan,” ujar Yusep. Selain itu, untuk meminimalisir adanya gesekan antar perguruan silat dan menghindari penyusupan oknum lain, Yusep mengimbau agar kegiatan silat tidak digelar saat konvoi akhir pekan. “Kami sudah sampaikan kepada perguruan silat, maupun IPSI, KONI, itu akan terus melakukan peningkatan.

Buktinya hari ini bukan pertemuan sembarangan. Bahkan pesan kepada masyarakat pendekar di Surabaya untuk tidak melakukan kegiatan, khususnya weekend atau hari libur. Dengan pertimbangan menghargai dinamika masyarakat. Takutnya akan ditunggangi oleh oknum-oknum tidak bertanggung jawab. Sehingga dapat menimbulkan keresahan masyarakat,” papar Yusep.

Dalam acara ini, juga digelar ikrar Pendekar Wani Jogosuroboyo. Dalam ikrat ini, 35 perguruan silat berkomitmen saling menjaga keamanan Kota Surabaya. “Melaksanakan ikrar bersama, untuk menjaga kebersamaan, menjaga keamaman, menjaga marwah dari pada seorang pendekar bela diri Kota Surabaya,” ungkap Mantan Direskrimsus Polda Jatim itu.

Yusep menambahkan, ada empat hal di dalam ikrar yang diucapakan oleh pimpinan dan perwakilan Perguruan Silat di Surabaya, dilakukan dengan tulus dan ikhlas, Ini Akibatnya Menurutnya, para pedekar silat di Surabaya mempunyai niat baik untuk berkiprah dalam ajang prestasi dan menjaga serta mengamankan kotanya.

“Dan saya Kapolrestabes Surabaya, Ahmad Yusep Gunawan, Insya Allah atas kesempatan dan kepercayaan masyarakat, khususnya Ketua IPSI dan teman-teman perguruan silat yang anggota 5500 menuju saya sebagai Ketua Pembina,” tambahnya.

Berikut Ikrar Pendekar Wani Jogo Suroboyo:

1. Setia kepada Pancasila, Undang-undang Dasar 1945, Bhineka Tunggal Ika dan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

2. Menjunjung tinggi persaudaraan dan persahabatan untuk mewujudkan keamanan dan ketertiban masyarakat Kota Surabaya dengan menaati peraturan serta tidak melakukan pelanggaran hukum.

3. Membentuk pribadi yang unggul, sehat jasmani dan rohani serta berbudi pekerti luhur sebagai ajang prestasi.

4. Mendukung upaya pembangunan untuk melestarikan kearifan luhur budaya bangsa dan mewujudkan semangat bela negara.

Kapolrestabes Surabaya Lansung Turun Ke Lokasi Kejadian Pria Ditemukan Meninggal Di Jalan Raya

 

Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Ahmad Yusep Gunawan Cek lansung di tempat kejadian perkara, seorang pria meninggal dunia di dalam mobil saat terjebak macet.

Seorang pengemudi mobil bernama Bambang Sukarela (51) ditemukan meninggal dunia di dalam mobil saat terjebak macet massa buruh yang sedang melintas di Jalan Urip Sumoharjo, Surabaya menuju ke arah Gedung Grahadi.

Korban yang diketahui warga Jalan Puri Kalijudan Blok C, Mulyorejo, Surabaya itu ditemukan meninggal di dalam mobilnya Suzuki Ertiga bernopol L 1596 ABV sekitar pukul 18.08 WIB, Kamis (17/11/2022).

“Dugaan awal serangan jantung. Mungkin stres, karena jalan ngunci (macet) adanya Unras (unjuk rasa),” ujar Kasatlantas Polrestabes Surabaya Kompol Arif Fazlurrahman.

Diketahui kemacetan itu mengular mulai Jalan Panglima Sudirman hingga Jalan Urip Sumoharjo begitu juga untuk arah sebaliknya. Korban diduga kecapekan saat berada di jalan tersebut menunggu kendaraan bergerak.

Kemacetan terjadi di jalan protokol Surabaya disebabkan ada massa buruh yang hendak unjuk rasa menuju ke Gedung Grahadi.

Massa buruh ini baru masuk ke jalanan protokol pada sore hari dan menutup satu jalan sehingga membuat kemacetan di jalanan pusat kota.

Kemacetan baru mencair di ruas arah jalan tersebut sekitar pukul 18.40 WIB. Ini setelah perwakilan massa bertemu dengan perwakilan gubernur dan dijanjikan untuk bertemu Gubernur Jawa Timur pada 19 November mendatang.

“Massa sempat menutup Jalan Basuki Rahmat, Surabaya, namun akhirnya membubarkan diri,” tuturnya.