Polrestabes Surabaya Berhasil Sita 90,7 Kg Sabu Dan 13,6 Ganja

Berita Polisi Surabaya Satuan Reserse Narkotika, (Satresnarkoba) Polrestabes Surabaya menangkap delapan tersangka dalam kasus peredaran narkotika dengan total barang bukti yang disita Narkotika jenis sabu 90,7 kilogram dan Narkotika jenis ganja 13,6 kilogram .

Kombes Pol Achamad Yusep Gunawan Kapolrestabes Surabaya mengatakan, puluhan kilogram narkotika jenis sabu dan ganja yang diamankan oleh kepolisian dalam penangkapan tersebut.

“Narkotika jenis sabu sebanyak ratusan bungkus, kalau ditimbang dengan berat keseluruhan 90,7 kilogram juga 13,6 kilogram ganja kering,” ujar Kombes Yusep di Mapolrestabes Surabaya, Kamis (18/8/2022).

Menurut Kapolrestabes Surabaya, penangkapan dari delapan tersangka berawal dari salah satu tersangka RM (38) warga Kabupaten Deli Serdang Sumatera Utara, yang diamankan anggota Satresnarkoba Polrestabes Surabaya.

“Anggota Satresnarkoba Polrestabes Surabaya, menangkap RM di Lobby salah satu Hotel di Surabaya, kemudian polisi menemukan 5,3 Kilogram sabu yang disimpan di dalam tas jinjing milik RM,” katanya.

Perwira Polisi dengan tiga melati di pundaknya Kombes Pol Achmad Yusep Gunawan menjelaskan, Berdasarkan hasil pengembangan tersebut, kemudian polisi melakukan penyelidikan di wilayah Kepahiang Kabupaten Bengkulu Tengah Provinsi Bengkulu.

“Setelah melakukan serangkaian penyelidikan di sana, kemudian anggota mengamankan AN (28) BA (27) dan AY (28) ketiga tersangka yang berhasil diamankan polisi merupakan warga Surabaya, dari dalam Bus penumpang tujuan Pulau Jawa,” ucap Yusep.

Kapolres menambahkan, Saat dilakukan penggeledahan dari tiga tersangka, polisi menemukan 42 bungkus sabu yang sudah dikemas dalam bungkus teh cina dengan seberat 43,9 Kilogram dan satu poket sabu seberat 3,70 gram.

“Ketiga tersangka mengaku baru saja mengambil barang haram sabu tersebut, dari seseorang di sebuah hotel di Pekanbaru Riau,” kata Yusep.

Tidak sampai berhenti disini kata Kombes Yusep, kemudian pada Rabu (15/06/2022) sekira pukul 03.00 WIB, di sebuah rumah makan kota Medan, anggota Satresnarkoba meringkus dua tersangka yakni, AL (25) dan CH (27) kedua tersangka merupakan warga Banjarmasin, Saat dilakukan penggeledahan ditemukan 40 bungkus kemasan teh cina yang berisi sabu dengan berat 41,8 Kilogram.

“Saat diinterogasi kedua tersangka mengaku baru saja mengambil sabu tersebut, di sebuah Hotel di kota Medan dan hendak dibawa ke Pekanbaru, kedua tersangka mengaku sudah beroperasi sejak tahun 2021,” tegas Kombes Yusep.

Kemudian sambung Kapolrestabes Surabaya, pada Rabu, (20/07/2022) sekitar pukul 16.30 Wib, di wilayah Sidoarjo, anggota Satresnarkoba Polrestabes Surabaya, mengamankan seorang tersangka yaitu, AZ (24) di kediamannya Sidoarjo Jawa Timur.

“Saat dilakukan penggeledahan oleh petugas tersangka AZ menyimpan beberapa bungkus ganja diantaranya, satu bungkus ganja 197 gram, satu bungkus ganja 36 gram, satu poket ganja 4,48 gram, dan satu paket ganja 4,14 gram, barang tersebut dibungkus tas kain di loteng rumahnya,” jelas Yusep.

Kombes Yusep menambahkan, Dari pengakuan AZ kepada petugas bahwa ia mengedarkan narkotika jenis ganja untuk meraih keuntungan pribadi.

“Selanjutnya atas informasi yang diberikan oleh AZ, Anggota melakukan pengembangan pada Rabu, (20 Juli 2022) sekitar Pukul16.30 WIB, di Jalan Kedungrejo Sidoarjo, polisi melakukan penangkapan tersangka berinisial EK (27) di kediamannya,”

Terakhir Kapolrestabes, Saat dilakukan penggeledahan di dalam rumahnya ditemukan 45 bungkus ganja seberat 13.356,17 gram, satu poket sabu seberat 0,71 gram, EK mengaku sudah 3 kali sebagai kurir atas perintah atasannya yang berinisial GG (DPO) untuk menyimpan barang kiriman dari Jakarta dan kemudian diedarkan kepada pemesannya sesuai arahan dari atasannya.

“Akibatnya, para tersangka dikenakan Pasal 114 ayat 2 subsider Pasal 112 ayat 2 juncto Pasal 132 Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika dengan ancaman hukuman mati,” pungkas Kombes Yusep.

Polwan Yang Sekap Dan Pukuli Wanita di Pekanbaru Jadi Tersangka

Berita Polisi Pekanbaru – Kasus penyekapan dan juga pemukulan Riri Aprilia Kartin (27) oleh oknum polisi wanita atau (polwan) Brigadir IR dan ibunya YUL memasuki babak baru. Kedua pelaku resmi ditetapkan tersangka usai dilakukan pemeriksaan oleh Ditreskrimum dan Bid Prppam Polda Riau. Kasus itu menjadi perhatian khusus Kapolda Riau, Irjen Iqbal.
“Penyidik telah melakukan serangkaian penyidikan, diawali pemeriksaan terhadap saksi-saksi. Termasuk korban dan terlapor,” terang Kabid Humas Polda Riau, Kombes Sunarto, Minggu (25/9/2022).

Riri Aprilia Kartin (27) menunjukkan memar akibat dugaan penganiayaan oleh Polwan di Pekanbaru.

Setelah semua pemeriksaan tuntas, tim yang dipimpin Direktur Reskrimum Kombes Asep akhirnya menuntaskan kasus yang dilaporkan Riri. Brigadir IR dan ibunya YUL ditetapkan tersangka penganiayaan atas Pasal 351 KUHP.
“Kemudian penyidik juga telah melakukan gelar perkara hari ini dan menetapkan dua orang terlapor yakni IDR atau (IR) dan YUL sebagai tersangka,” kata Sunarto.

Tidak hanya terjerat pidana, IR juga dinyatakan bersalah melakukan pelanggaran kode etik kepolisian. Ini setelah yang bersangkutan menjalani proses pemeriksaan oleh tim Bidang Propam Polda Riau yang dipimpin Kabid Propam Kombes J Setiawan.

“Tersangka IDR atau IR telah ditempatkan di tempat khusus oleh Propam Polda Riau. Ini terkait pelanggaran kode etik Polri yang telah dilakukannya,” kata Kombes Sunarto.

Sementara untuk tersangka YUL, tidak dilakukan penahanan. Hal ini dikarenakan ada sejumlah pertimbangan dari penyidik.

“Salah satu pertimbangannya tersangka YUL dinilai kooperatif selama menjalani proses hukum, tidak akan mengulangi perbuatannya, tidak akan merusak barang bukti serta alasan kemanusiaan, dimana ia harus merawat cucunya, yakni anak dari tersangka IDR atau IR,” katanya.

“Awalnya Rabu 21 September pukul 20.00 WIB saya sedang sama pacar saya, pacar saya ini adik si Polwan. Pacar saya polisi juga, Brigadir RZ dinas di Narkoba Polda,” kata Riri membuka cerita.

Setelah didatangi Brigadir IR dan ibunya, ia langsung diminta keluar dari kontrakannya. Sang pacar yang mendengar suara kakak dan ibunya menolak dan minta masalah itu diselesaikan di rumah.
Permintaan itu justru membuat Brigadir IR marah dan membesarkan volume suara di kontrakan. IR mengaku talah berulang kali mengingatkan Riri tidak menemui adiknya.

“Saat datang dia ngomong dengan kasar, teriak-teriak gimana caranya bisa ketemu saya. Pacar saya menemui agar saya tak dipukuli karena pacar saya ini sudah tahu ibu dan kakaknya kasar,” katanya. Negosiasi Brigadir RZ rupanya tidak juga membuahkan hasil. Brigadir IR semakin murka dan memaksa masuk kamar dan menemui Riri yang sudah ketakutan.

“Saat bertemu langsung dipukul, dicakar, dijambak dan diseret pakai rambut saya sendiri di kontrakan. Kepala bengkak kan ini karena dijambak, itu kejadian di dalam kamar,” katanya.

Tak puas, Riri mengaku dikunci di dalam kamar dengan posisi lampu dimatikan. Dalam kondisi gelap gulita itulah korban dipukuli.
“Polwan ini ngurung saya di kamar, ngunci pintu dan lampu dimatikan. Dikeroyoklah saya di kamar itu, ada sekitar 15 menitlah. Itulah dia bilang saya polwan, saya tugas di BNN dan sebagainya,” kata Riri.

Terakhir, wanita berusia 27 tahun tersebut mengaku peristiwa yang menimpanya itu bermula dari cinta tak direstui. Keluarga sang kekasih, Brigadir RZ tidak merestui hubungan keduanya yang sudah dijalin 3 tahun terakhir.

“Awalnya ini cinta tak direstui. Kami ini dilarang untuk komunikasi, dilarang bertemu lagi. Tetapi kami sudah diberi peringatan sampai pada hari itu nomor pacar saya dicekpost sama Polwan ini,” katanya.

Atas insiden itulah Riri akhirnya memilih untuk melaporkan Brigadir IR dan ibunya atas dugaan penganiayaan ke Polda Riau. Laporan dibuat, Kamis (22/9) dini hari setelah kejadian

Polisi Berlumuran Darah Imbas Ledakan di Asrama Polisi Sukoharjo

Seorang Polisi Berlumuran Darah Imbas Ledakan di Asrama Polisi Sukoharjo


Situasi di Aspol Sukoharjo usai ledakan (Foto: Bayu Ardi Isnanto/detikjateng)

Jakarta – Ledakan terjadi di Asrama Polisi Grogol Indah, Sukoharjo, Jawa Tengah. Satu orang anggota polisi terluka akibat ledakan ini.
Dilansir detikJateng, Minggu (25/9/2022), Kabid Humas Polda Jawa Tengah (Jateng) Kombes Iqbal Alqudusy mengatakan korban telah dibawa ke rumah sakit. Korban disebut terluka dalam keadaan berlumuran darah.

“Korban dalam keadaan berlumuran darah selanjutnya korban ditolong oleh warga dibawa ke RS Indriyati Solo Baru selanjutnya dirujuk ke RS Moewardi Surakarta,” katanya.
Seorang anggota polisi bernama Bripka DP terluka. Ledakan itu diketahui terjadi pada pukul 18.00 WIB.

Sementara itu, pantauan Berita Polisi di sekitar lokasi, saat ini pasukan Brimob menjaga sekitar kawasan. Penjagaan dilakukan dengan cukup ketat.

Berita Polisi Pelaku Judi Online yang Ditangkap Polres Bondowoso Sudah Divonis Hakim

BERITA POLISI BONDOWOSO – Tekait dengan kasus dugaan tindak Pidana Judi Online yang sudah diberitakan beberapa waktu yang lalu, kini Pelaku Judi Online sudah diputus oleh Pengadilan Tinggi Negeri Bondowoso dan dijatuhi Hukuman 3 Bulan Penjara.

Pelaku atas nama Inisial RJ (25) yang beralamatkan di Desa Taman Rt. 68 Rw. 07 Kecamatan Grujugan Kabupaten Bondowoso diketahui bahwasannya Pelaku RJ melakukan Tindak Pidana Judi Online di Wilayah Hukum Polres Bondowoso.

Saat dilakukan penangkapan oleh Unit Sat Reskrim Polres Bondowoso Pelaku RJ saat itu berada di Conter HP di Desa Taman Kecamatan Grujugan Kabupaten Bondowoso.

Seperti telah diberitakan sebelumnya, dalam waktu satu hari Unit Satreskrim Polres Bondowoso berhasil mengungkap kasus perjudian dan didalamnya terdapat 3 Pelaku.

Kapolres Bondowoso AKBP Wimboko mengatakan pelaku RJ berhasil diamankan oleh Unit Sat Reskrim Polres Bondowoso dan sudah melalui proses hukum yang berlaku.

“Dilakukan pemeriksaan dan barang bukti berhasil diamankan oleh Unit Sat Reskrim Polres Bondowoso, lalu pelaku RJ dilimpahkan ke Pengadilan Tinggi Negeri Kabupaten Bondowoso, “jelas Kapolres.

Dengan adanya bukti-bukti yang kuat,lanjut AKBP Wimboko akhirnya pihak Pengadilan Tinggi Negeri Kabupaten Bondowoso memvonis Pelaku RJ dengan Hukuman 3 Bulan Penjara.

“Semoga kedepannya tidak ada lagi pelaku-pelaku lain yang melakukan melanggar Hukum Pidana, ” pungkas AKBP Wimboko, SIK.

Berita Polisi Kapolres Bondowoso Hadiri Peringatan Satu Abad NU di Kecamatan Binakal

Berita Polisi Bondowoso, Kapolres Bondowoso AKBP Wimboko, SIK menghadiri peringatan Satu Abad Nahdlatul Ulama (NU) di lapangan Desa Binakal Kecamatan Binakal Kabupaten Bondowoso, Sabtu 24/09 2022 malam.

Hadir dalam acara tersebut Kapolres Bondowoso AKBP Wimboko, SIK beserta jajaran Polres Bondowoso, Pengurus Cabang PCNU Kabupaten Bondowoso, seluruh Kepala Desa Kecamatan Binakal, serta para undangan yang hadir dalam acara tersebut.

Dalam kesempatan ini Kapolres Bondowoso AKBP Wimboko, SIK menyampaikan, “Bahwa Nahdlatul Ulama (NU) sudah level peradaban dunia, maka ini menjadi tantangan bagi warga NU untuk berbenah dan maju sesuai dengan tema besar Harlah NU, yaitu “Menyongsong 100 Tahun Nahdlatul Ulama: Merawat Jagat, Membangun Peradaban”. Melalui kegiatan peringatan Satu Abad NU menjadi perkhidmatan kita untuk NU dan para Muassis NU, “ujarnya.

Lebih lanjut, menurut Kapolres Bondowoso berharap, semoga syiar NU semakin menggema di mana-mana menyebarkan paham ahlussunnah wal jamaah, mengembangkan Islam yang rahmatan lil alamin. Mengokohkan persatuan dan kesatuan warga Nahdliyin demi keutuhan NKRI. Juga mempersiapkan generasi milenial teknologi dan tidak lari dari nilai-nilai aswaja, serta penguatan Kaderisasi Banom mulai dari Ranting, sehingga dapat mencegah munculnya paham-paham radikalisme.

Selanjutnya, Orang Nomer Satu di Jajaran Mapolres Bondowoso juga menambahkan, bahwa atas nama Institusi Polri khususnya Polres Bondowoso, mengucapkan selamat memperingati Satu Abad NU, dengan doa dan harapan, semoga organisasi yang kita cintai ini semakin maju dan meningkat kontribusinya bagi umat, bangsa dan negara.

“Bahwa hampir satu abad ini Nahdlatul Ulama (NU) sudah memberikan kontribusi yang berarti bagi pembangunan umat, bangsa dan negara terutama dalam keagamaan, pendidikan, kesehatan dan lainnya. Nahdlatul Ulama berperan besar dalam menggerakkan semangat nasionalisme, dan semangat toleransi serta melawan segala bentuk radikalisme dan terorisme, menjadi Rahmat bagi seluruh alam, yang mampu menyejukkan dan mengayomi melalui nilai-nilai yang diajarkan para ulama “tegas Kapolres.

Lebih dalam, AKBP Wimboko, SIK menjelaskan, “Saat ini NU bukan hanya menjadi milik umat muslim, tapi banyak juga umat non muslim yang ikut merasakan nilai-nilai Islam yang teduh dari organisasi NU, yang selalu mengajarkan pentingnya persatuan dan kesatuan dalam bingkai Bhineka Tunggal Ika. NU telah mampu membuktikan diri menjadi organisasi yang konsisten mempertahankan 4 pilar kebangsaan, yakni Pancasila sebagai Ideologi, Undang-Undang Dasar 1945, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika, “pungkasnya.

Diakhir acara Kapolres Bondowoso AKBP Wimboko, SIK membagikan santunan kepada anak yatim piatu dan fakir miskin serta masyarakat yang dinilai kurang mampu.

Berita polisi Beritapolisi  Berita polisi Beritapolisi  Berita polisi Beritapolisi  Berita polisi Beritapolisi  Berita polisiBeritapolisi  Berita polisi Beritapolisi  Berita polisi Beritapolisi  Berita polisi Beritapolisi  Berita polisi Beritapolisi  Berita polisi Beritapolisi  Berita polisi

Kecantikan Bripda Muthia Hebohkan Netter

Berita PolwanBelum lama ini pengguna media sosial dihebohkan dengan munculnya nama Bripda Muthia. Polwan cantik ini muncul pertama kali usai dikabarkan menjadi korban aniaya seorang perwira. Tapi polwan ini justru terkenal karena kecantikannya.


Alih-alih simpati dengan kasus penganiayaan itu, netter justru heboh membahas kecantikan sang polwan. Foto-foto yang menggambarkan kecantikan pemilik nama lengkap Muthia Syahra Padang semakin membuat netter terpanah.

Tak sedikit yang menyebut bahwa kecantikan Bripda Muthia setara dengan artis Korea. Mata indah dan kulit putih yang dimiliki Bripda Muthia semakin membuat netter di dunia maya terpesona.

Di laman Kaskus netter mulai menuliskan komentar-komentar pujian untuk polwan cantik ini. “Anak indonesia semuaya cantik2 dan pemberani demi bangsa dan negara kita,” ujar pemilik akun Facebook Toni Saputra. “Bening banget braaaayyy….,” imbuh pemilik akun dickoe1. “Sunda banget mukanya. maniiiiiisss.,” pungkas yang lain.


Sementara itu, Bripda Muthia dikabarkan telah memiliki kekasih. Hal itu diketahui usai Muthia mengunggah foto polisi ganteng di salah satu akun media sosialnya. Bripda Muthia diketahui sebagai anak Bridjen Pol Siswandi yang menjabat sebagai Direktur Peran Serta Masyarakat Badan Narkotika Nasional (BNN).

Bripda Muthia Syahra Cantik, Ibunya Juga Cantik

Nama Bripda Muthia Syahra Padang baru-baru ini menjadi perbincangan hangat di berbagai media. Polwan cantik itu diduga mendapat menganiayaan dari atasnnya AKBP BH.
Kebanyakan netter justru bukan memperhatikan kasusnya, melainkan paras Bripda Muthia yang cantik jelita bak artis Korea.
Usut punya usut, ternyata Bripda Muthia adalah anak dari artis cantik bernama Yanti Yaseer.  Yanti Yaseer pun menolak semua tawaran untuk bermain sinetron demi mengurus kasus putri cantiknya yakni Bripda Muthia.
Namun siapakah Yanti Yaseer ? bermain di Sinetron apakah yanti Yaseer, siapakah suaminya (Ayah Bripda Muthia Syahra) ?.
Yanti Yaseer adalah artis beragama Islam kelahiran Bogor, Jawa Barat, 4 Desember. Yanti adalah isteri dari mantan Kapolres Medan, Kombes Pol Drs. Yaseerman Pamen. Dari pernikahannya, ia di karuniai 4 orang anak, yang salah satunya adalah Bripda Muthia Syahra Padang.
Yanti Yaseer bukanlah orang baru di dunia Entertainment, ia sudah puluhan kali membintangi sinetron dan FTV serta film layar lebar.
Di kutip dari akun facebooknya, Yanti Yaseer sudah membintangi 3 film layar lebar diantaranya : Bidadari bidadari dari syurgaMiss perfect dan Cerita cinta.

Polwan Polda NTB Antarkan Bingkisan ke Para Medis di Hari Bhayangkara ke-74

 

BERITA POLISI NTB

Hari Bhayangkara atau hari kelahiran Polisi Indonesia diperingati setiap tanggal 1 Juli. Momen Hari Bhayangkara ke-74 ini secara kebetulan bertepatan dengan kondisi Pandemi Covid 19 yang membuat sebagian masyarakat khususnya para medis harus memilih untuk konsentrasi merawat pasien di Rumah Sakit.Karena itulah, Polwan Polda NTB di hari Bhayangkara ke-74 pada 1 Juli 2020 ini mengunjungi Rumah Sakit – Rumah Sakit di Kota Mataram untuk memberikan bingkisan dan kue ulang tahun kepada para medis.

Kapolda NTB Irjen Pol Mohammad Iqbal, SIK, MH melalui Direktur Lalu Lintas Polda NTB Kombes Pol Noviar, S.IK menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan peringatan Hari Bhayangkara ke-74. ” di Momen Ulang Tahun Tahun Kepolisian ke 74 ini, kami dari Polwan Polda NTB memberikan sekedar bentuk kepedulian kami kepada para petugas medis yang menjadi garda terdepan dalam penanganan Covid-19″ jelas Dirlantas ke Media pada Rabu (1/7) di Mataram.

Pemberian bantuan tersebut tidak hanya sembako, masker, pemberian SIM yang dibantu sponsor, tapi juga Vitamin dan Kue Ulang Tahun. ” Polri sebagai aparat yang bertanggung jawab melaksanakan tugas pokok juga mempunyai fungsi secara kemanusiaan secara humanis membantu kesulitan masyarakat” tambah Kombes Pol Noviar.

Para Polwan Polda NTB yang mengantarkan bingkisan dan kue ulang tahun tersebut di pimpin oleh AKBP Dra Tribudi Pangastuti, MM. Rumah sakit yang dikunjungi adalah RSI Siti Hajar, RS Bhayangkara, RS TNI AD, RS Siloam, dan RSK Santa Antonius.

Selain kegiatan pembagian bingkisan ke para petugas medis di berbagai rumah sakit di Kota Mataram. Polda NTB telah memberikan 3.550 paket sembako, Polda NTB juga melaksanakan kegiatan rapid test kepada 350 orang masyarakat, kegiatan donor darah dengan diikuti oleh 998 orang, pembagian masker ke 5.025 orang, serta beberapa kegiatan simpatik lainnya berupa pembagian hand sanitizer, APD dan face shield. Termasuk memberikan hadiah SIM dengan PNBP dibantu pihak sponsor kepada 63 Masyarakat yang lahir 1 Juli dan memenuhi syarat pembuatan SIM.

 

Emily Van Camp Sosok Agent 13 Di Film Captain America

Lama tak terdengar kabarnya di franchise Marvel Cinematic Universe, akhirnya Emily VanCamp dipastikan kembali di Captain America: Civil War. Dalam Captain America: The Winter Soldier, ia sukses memerankan Agent 13 atau Sharon Carter.

Emily VanCamp Kembali Mainkan Agent 13 di Captain America: Civil War

Dilansir dari Deadline melalui Comicbook.com, Rabu, akan seperti apa aksi Agent 13 di film tersebut nanti, hingga kini masih belum diumumkan. Bahkan, jati dirinya pun belum diungkapkan, meskipun dalam komiknya ia adalah keponakan dari Peggy Carter (kekasih Captain America).

Sharon sendiri telah menjadi sosok kekasih Captain America di berbagai cerita setelah sang pahlawan dibangkitkan kembali dari tidur panjang. Salah satunya berasal dari cerita karya Ed Brubaker yang diadaptasi menjadi film The Winter Soldier.

Batman V Superman sempat direncanakan untuk tayang berbarengan dengan Captain America 3 hingga akhirnya Warner Bros memajukannya.

Lebih jauh mengenai apa yang terjadi dalam Captain America: Civil War versi komik, Captain America akan menemui ajalnya. Ia tewas di tangan Sharon Carter yang telah dicuci otaknya dan juga tengah mengandung bayi sang pahlawan.

Captain America: Civil War siap tiba di Amerika Serikat pada 6 Mei 2016. Anthony dan Joe Russo kembali duduk di bangku sutradara setelah sukses menggarap film kedua. Chris Evans tampil sebagai Captain America, Robert Downey Jr. sebagai Iron Man, Elizabeth Olsen sebagai Scarlet Witch, Frank Grillo sebagai Crossbones, dan Chadwick Boseman memerankan Black Panther. Dirumorkan juga akan hadirnya Spider-Man versi baru.

Salah satu kemungkinan adalah hadirnya Spider-Man dalam Captain America: Civil War.

Sambil menantikan Captain America: Civil War, aksi Robert Downey Jr. dan Chris Evans, telah menghiasi layar lebar terlebih dahulu bersama Chris Hemsworth, Mark Ruffalo, Scarlett Johansson, dan Jeremy Renner lewat Avengers: Age of Ultron.

Sicario Film Aksi Penangkapan Gembong Narkoba Oleh FBI

Dari apa yang nampak di luar, “Sicario” adalah film yang bercerita tentang perang kepada para kartel narkoba dari tanah Meksiko. Maka apa yang akan penonton saksikan tidak lain adalah aksi membuang-buang peluru dan sesekali ledakan yang bakal menciutkan nyali. Sekilas memang seperti itu, ini adalah perang antara kubu yang baik (polisi) dan kubu yang jahat (kartel). Tapi ingat, itu hanyalah apa yang nampak dari luar saja. Di tangan Denis Villeneuve, “Sicario” tergali lebih dalam lewat sajian yang atmosferik dengan menghadirkan terror yang sesungguhnya dan menarik penonton untuk menjadi bagiannya. Apa yang kemudian dialami oleh penonton tidak lain adalah perasaan tidak berdaya karena fisik dan psikis yang telah tergerogoti lewat karakter yang mewakili di dalamnya. Hantaman demi hantaman yang melemahkan bagian luar maupun dalam itu akan meninggalkan rasa muak sebagai tanda untuk menyerah.

 

Karakter yang mewakili tersebut adalah Kate Macer (Katy Perry Emily Blunt), seorang pasukan khusus FBI yang idealistik, suatu ketika menemukan tumpukan mayat dalam sarang gembong narkoba bersama tim yang dipimpinnya. Kesuksesan yang tidak mudah itu lantas membuatnya direkomendasikan pada Matt Graver (Josh Brolin), penasihat departemen pertahanan yang mengajaknya bergabung dalam tim bentukannya demi mencari siapa yang bertanggung jawab pada kasus tersebut. Dalam perjalanan menuju Texas, Kate bertemu partner Matt yang lihai mengintimidasi, Alejandro Gillick (Benicio del Toro).

 

Singkirkanlah dari benak Anda bila mengharapkan film yang penuh aksi tembak-tembakan seperti dalam film medioker sejenisnya. Sebab apa yang akan Anda dapatkan dalam “Sicario” adalah bentuk permainan yang membakar secara perlahan lewat visual menyayat dan kemudian menyesakkan pikiran. Hal itu bahkan sudah muncul sedari awal ketika Kate dan para timnya menemukan tumpukan-tumpukan mayat lalu disusul sesuatu yang bombastis berikutnya. Apa yang kemudian dirasakan oleh Kate adalah jijik, muak, dan tidak dipungkiri kebencian juga menyeruak. Denis Villeneuve mengharapkan lewat visual semacam itulah yang mampu membuat penonton merasakan apa yang turut pula dirasakan oleh Kate dan pada akhirnya bayang-bayang kelam pun tercipta dalam pikiran. Di sini, Kate adalah objek penghantar dari segala teror yang akan tersaji di depan. Sebuah teror yang siap menyergap lalu melumpuhkan bagian fisik dan mental serta menyisakan perasaan kacau dan tidak nyaman.

Aksi seru lewat peluru yang terlontar ke sana ke mari masih tetaplah ada, namun itu hanyalah kulit luar semata. Semua itu sudah dibentuk dengan sedemikian rupa untuk memfasilitasi apa yang kelak dibebankan pada karakter utama di sini, Kate Macer. Ia seorang yang idealistik dan begitu tangguh meski dalam balutan fisik seorang wanita. Namun kemudian ia dihadapkan pada banyak hal yang terus menerus melemahkan kekuatannya meskipun idealismenya masih tetap kokoh berdiri. Serangan demi serangan yang bertubi-tubi pantas saja membuat karakter satu ini meraih simpati penonton seperti karakter yang dahulu Denis Villeneuve tampilkan dalam “Incendies” (2010). Keduanya adalah wanita yang kuat, baik itu secara fisik maupun pendirian yang tidak tergoyahkan. Namun tidak bisa dipungkiri bila rasa sakit yang begitu memilukan terus menerus menghujaninya, maka rasa ketidakberdayaanlah yang tersisa. Di sinilah kemudian penonton ikut terjebak dalam dilema yang dialami oleh sang karakter utama di sepanjang perjalanan dan bermuara hingga akhir.

Sekali lagi Emily Blunt membuktikan performanya yang begitu prima sebagai wanita tangguh layaknya dalam “Looper” (2012) dan “Edge of Tomorrow” (2014). Sedari awal ia digambarkan sebagai pribadi yang memegang teguh idealisme-nya dan kesan full power yang begitu jelas lewat penampakannya. Tiap rintangan yang ia alami, begitu miris melihatnya semakin ‘kerdil’ di tengah-tengah orang-orang kuat dan ia sendiri pun tidak mampu melakukan apa yang harus dilakukannya. Kehadiran Alejandro Gillick yang begitu abu-abu dan intimidatif jelas merupakan ‘lawan tanding’ di level yang berbeda bagi Kate Macer. Melihat Kate yang terjepit di antaranya, jelas membuat rasa sesak di dada saat merasakan jiwa memberontaknya tidak sesuai dengan kapasitasnya demi mengerahkan segala kekuatan. Atmosfir pun semakin kelam tatkala sinematografer Roger Deakins menangkap gambar di atas Kota Juarez yang gersang dan terus meredup hingga kegelapan tidak terelakkan. Siluet-siluet indah pun kemudian hadir yang di baliknya pastilah tiap bahaya mengintai.

Perang pada kartel yang dihadirkan Denis Villeneuve dengan menyisipkan instansi korup di dalamnya mungkinlah sudah kerap kali kita saksikan. Masih terasa mengerikan memang, di saat kita sendiri sudah bisa mengira-ngira siapa saja ‘aktor’ yang memuluskannya. Dibanding melihat gambaran secara gamblang seperti itu, Denis Villeneuve sebenarnya memaparkan keadaan dunia kita yang begitu kejam ini dan seperti itulah adanya. Yaitu sebuah dunia yang tidak membela pemegang keadilan layaknya Kate, sebab ia hanyalah bagian terkecil dari dunia yang begitu besar ini. Pejuang keadilan dengan idealisme tinggi seperti Kate ini mengingatkan saya pada Benicio del Toro dalam “Traffic” (2000), dengan tema yang sama ia hidupkan karakter ‘bersih’ namun hidup dalam ketidak berdayaan sebagai minoritas. Dan dalam film terbarunya ini, Denis Villeneuve kembali menciptakan teror yang mencekam dan mencengkeram pikiran, di saat kita hanya bisa menjadi penonton ketidakadilan dan keinginan untuk melawan telah terpenjara rapat.

Antisipasi Kebakaran, Polsek Gunung Anyar Dan PMK Gerak Cepat Padamkan Lahan Kosong Yang Terbakar

Melihat lahan kosong terbakar, Polsek Gunung Anyar Bersama PMK lakukan Pemadaman , hal ini adalah Guna Terciptanya Rasa Aman, Polsek Gunung Anyar Sosialisasi Antisipasi Kebakaran Lahan


BERITA POLISI SURABAYA, Liputan Terkini – Guna terciptanya rasa aman dan nyaman bagi warga, jajaran Polsek Gunung Anyar lakukan sosialisasi antisipasi kebakaran lahan kosong dan melakukan pemadaman bersama PMK Gunung Anyar. Sabtu (24/9).

Kapolsek Gunung Anyar, Iptu Roni Ismullah, S.H., M.M, menyampaikan bahwa upaya pencegahan kebakaran lahan ini terus ditingkatkan Polsek Gunung Anyar, Polrestabes Surabaya dengan melaksanakan sosialisasi maupun edukasi kepada masyarakat.

Kami melaksanakan patroli dan mengajak masyarakat mencegah kebakaran lahan secara berkesinambungan, terang Kapolsek.

Mengingat wilayah Gunung Anyar merupakan salah satu Kecamatan yang memiliki lahan kosong cukup luas, sehingga upaya penecegahan selalu dilaksanakan dengan berbagai cara, termasuk upaya edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat, tambahnya.

“Tidak bisa kalau hanya kita lakukan penindakan secara terus menerus tanpa adanya upaya preemtif (pencegahan),” tegasnya.

Ia mengatakan, memasuki musim kemarau sudah menjadi kegiatan rutin personel Polsek Gunung Anyar di lapangan secara masif memberikan edukasi ke warga masyarakat guna mencegah terjadinya kebakaran lahan, pungkas Kapolsek.