Brimob Polda Metro Jaya Bantu Penanganan Banjir di Jaksel dan Sekitarnya

Brimob Polda Metro Jaya Bantu Penanganan Banjir di Jaksel dan Sekitarnya

Tim Search and Rescue (SAR) Batalyon A Pelopor Satbrimob Polda Metro Jaya ikut membantu penanganan banjir di Pondok Karya, Kemang, dan sekitar Jakarta Selatan. Tim melaksanakan pengecekan perlengkapan dan pemantauan tinggi muka air pada sejumlah titik rawan genangan pada Kamis malam, 30 Oktober 2025.
“Kami koordinasi dengan instansi terkait di lapangan. Kehadiran Brimob harus memberikan rasa aman bagi masyarakat,” kata Komandan Satuan Brimob Polda Metro Jaya, Kombes Pol. Henik Maryanto dalam keterangannya, Jumat, 31 Oktober 2025.
Henik menuturkan, langkah ini merupakan bagian dari implementasi program Kapolda Metro Jaya yang menekankan respons cepat dan kolaborasi lintas instansi dalam menjaga keamanan dan keselamatan menjelang musim hujan.
“Kami akan terus siaga dan hadir di titik-titik rawan banjir untuk mendukung pemerintah daerah menjaga keselamatan warga,” ujarnya.
Pihaknya juga mengimbau agar masyarakat tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem yang sewaktu-sewaktu terjadi di Jakarta dan sekitarnya.
“Segera koordinasi dan segera melapor apabila membutuhkan bantuan,” ucapnya.

TIM SAR BRIMOB POLDA METRO JAYA EVAKUASI DAN BERIKAN BANTUAN KE WARGA DI LOKASI BANJIR

Tim SAR Brimob Polda Metro Evakuasi dan Berikan Bantuan Pelayanan kepada Warga Terjebak Banjir

Jakarta: Tim Search and Rescue (SAR) Batalyon A Pelopor Satbrimob Polda Metro Jayamelaksanakan kesiapsiagaan penanganan banjir di wilayah Jakarta Selatan, Kamis, 30 Oktober 2025, mulai pukul 17.00 WIB. Kegiatan dipimpin Briptu Naafi Faturrachman selaku Dantim.

Komandan Satuan Brimob Polda Metro Jaya, Kombes Henik Maryanto, menegaskan bahwa kesiapsiagaan dan kecepatan bertindak merupakan prioritas dalam menghadapi potensi banjir di wilayah ibu kota. Menurut dia, kehadiran personel di lapangan harus mampu memberikan rasa aman serta memastikan setiap perkembangan situasi tertangani secara cepat dan tepat.

“Tingkatkan pemantauan, pastikan kesiapan sarana prasarana, dan selalu koordinasi dengan instansi terkait. Kehadiran Brimob harus memberikan rasa aman bagi masyarakat,” kata Maryanto melalui keterangan tertulis, Jumat, 31 Oktober 2025.

 

Upaya ini merupakan bagian dari implementasi program Kapolda Metro Jaya “Jaga Jakarta”. Program tersebut menekankan respons cepat dan kolaborasi lintas instansi dalam menjaga keamanan, keselamatan, serta ketertiban ibu kota.

Berdasarkan laporan lapangan, tim melaksanakan pengecekan perlengkapan dan pemantauan tinggi muka air pada sejumlah titik rawan genangan. Pada pukul 19.30 WIB, Tim SAR tiba di Pintu Air Pondok Karya dan langsung berkoordinasi dengan BPBD DKI Jakarta, Dinas Sosial, serta unsur Sumber Daya Air Jakarta Selatan. Kondisi area sempat tergenang air setinggi kurang lebih 80 sentimeter (cm) dengan arus sedang.

Menjelang pukul 20.00 WIB, situasi di kawasan Perumahan Pondok Karya mulai membaik seiring menurunnya intensitas hujan. Pada kesempatan tersebut, tim juga membantu warga yang terdampak dan mengevakuasi beberapa warga yang membutuhkan pendampingan menuju lokasi yang lebih aman.

Selain Yon A Por, respons serupa secara serentak dilakukan di lokasi yang berbeda, diantaranya tim SAR dari Yon B Por juga bergerak di wilayah Cipinang Bali dan Kali Cipinang Muara untuk melakukan pengecekan debit air dan memastikan tidak ada warga yang terjebak banjir.

Tim SAR Yon C Por turut melakukan monitoring situasi banjir di kawasan Situ Sasak pamulang, sementara Yon D Por melaksanakan pengecekan potensi luapan air di sekitar aliran Kali Jababeka, Cikarang. Den Gegana Satbrimob Polda Metro Jaya juga terjun ke lokasi terdampak di kawasan Kemang-Prapanca guna memastikan kondisi lingkungan aman serta siap merespons apabila terjadi keadaan darurat.

Brimob Polda Metro Jaya memastikan akan terus siaga dan hadir di titik-titik rawan banjir untuk mendukung pemerintah daerah menjaga keselamatan warga. Masyarakat diimbau tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem dan segera melapor apabila membutuhkan bantuan.

Brigjen Ade Ary ke Mabes Polri, Kombes Budi Mulai Tugas Kabid Humas Polda Metro

Brigjen Ade Ary ke Mabes Polri, Kombes Budi Mulai Tugas Kabid Humas Polda Metro

Jakarta – Bidhumas Polda Metro Jaya menggelar kegiatan syukuran hari jadi ke-74 humas Polri sekaligus Kenal Pamit Kabid Humas Polda Metro Jaya dari Brigjen Ade Ary Syam Indradi kepada Kombes Budi Hermanto. Ade Ary akan memulai tugas baru sebagai Kepala Biro Multimedia (Karomulmed) di Divisi Humas Polri.
Acara syukuran dan kenal pamit ini digelar di halaman Gedung Bidhumas Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Kamis (30/10/2025). Ade Ary menyampaikan terima kasih kepada seluruh jajaran Bidhumas Polda Metro Jaya.

“Sekali lagi saya ucapkan, nggak ada kata lain ya yang ingin saya ucapkan selain terima kasih. Karena kemitraan kita selama ini sudah sangat terbangun, luar biasa, sudah saling mendukung,” kata Ade Ary.

Preman Todong Golok ke Pedagang di Ciputat Pernah Dibekuk Usai Palak Konter HP
Ade Ary mengatakan seluruh yang dikerjakannya merupakan arahan dari Kapolda Metro Jaya sejak sera Komjen Karyoto hingga sekarang Irjen Asep Edi Suheri. Dia bersyukur bisa bertugas di Bidhumas Polda Metro.

“Karena apa yang saya kerjakan semuanya atas perintah Bapak Kapolda Metro jaya. Apapun yang kami lakukan itu untuk mendukung tugas-tugas Bapak Kapolda Metro Jaya dan kami bersyukur bahwa sampai dengan hari ini ya semuanya kita silaturahmi selalu terjaga,” ujar Ade Ary.

“Sebagai manusia biasa, saya menghaturkan permohonan maaf, apabila selama saya bertugas ada hal-hal yang tidak berkenan,” sambungnya.

Dia juga mengenalkan Kombes Budi Hermanto yang akan menggantikan posisinya sebagai Kabid Humas Polda Metro. Dia meyakini Kombes Budi Hermanto bisa membawa Bidhumas Polda Metro lebih baik ke depan.

“Pengganti saya ini adik asuh saya ini orang hebat Nanti silakan dibuktikan. Bahwa beliau ini dengan jaringan dan pengalaman jam terbang yang sangat tinggi,” tuturnya.

Kabid Humas Polda Metro, Kombes Budi Hermanto, memberikan ucapan selamat atas jabatan baru yang diemban Brigjen Ade Ary. Budher, sapaan karibnya, juga berharap yang telah dibangun Brigjen Ade Ary bisa terus dijaga.

“Apa yang sudah rekan-rekan berikan, bangun bersama-sama bang Ade Ary, tolong saya juga berharap saya dibantu. Komunikasi, kita tolong komunikasi, koordinasi dan kolaborasi, semua untuk kita sama-sama lebih baik untuk bisa membangun, tidak ada batas,” ujar Budi.

Dia meminta jajaran Bidhumas Polda Metro terbuka dalam memberikan informasi. Dia mengatakan penyampaian informasi yang baik merupakan tanggung jawab dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat.

“Kami mohon bantuan kepada teman-teman media, rekan-rekan Kasie humas, jangan alergi, untuk membantu memberikan informasi kepada rekan-rekan media. Ini juga penanganan kami bersama bekerja hari-hari. Ini juga disampaikan oleh Bapak Kapolda, karena ini merupakan menjadikan tanggung jawab kita semua di dalam mengelola kamtibmas,” ujarnya.

Eks Wakapolri Sebut Reformasi Polri Harus Menghidupkan Kultur dan Moral

Eks Wakapolri Sebut Reformasi Polri Harus Menghidupkan Kultur dan Moral

Jakarta Wakapolri periode 2011-2013, Komjen Pol. (Purn) Nanan Soekarna, buka suara soal reformasi Polri. Menurutnya, reformasi yang harus dilakukan Polri bukan soal perubahan struktur, melainkan kultur dan moral.

Nanan menyebut nilai-nilai moral yang terkandung di dalam Tribrata, Catur Prasetya, mesti dihidupkan kembali dan dijadikan pedoman oleh setiap anggota Polri. Hal ini disampaikan Nanan dalam kegiatan Sarasehan HUT Divhumas Polri di Auditorium STIK-PTIK, Jakarta, Kamis, 30 Oktober 2025.

“Reformasi sejati bukan mengganti struktur tapi menghidupkan kultur yang sudah ada di Tribrata, Catur Prasetya, Kode Etik Polri,” kata Nanan, Kamis, 30 Oktober 2025.

Nanan mengatakan seharusnya Polri itu miskin struktur, kaya fungsi. Artinya, sedikit strukturnya atau pimpinannya, namun fungsinya besar.

“Sekarang ya sama, kabinetnya besar, polisinya besar,” ujar dia.

Nanan memandang nilai-nilai kultur dan moral hanya dapat dihidupkan kembali apabila integritas dijadikan habitus atau kebiasaan oleh setiap anggota Polri ketika bertugas. Dengan begitu, integritas yang dibangun oleh setiap personel dapat menjadi integritas lembaga dan berujung pada kembalinya kepercayaan publik.

“Dari kultur itu hanya bisa hidup jika integritas menjadi habitus baru Polri. Integritas personal melahirkan integritas institusional,” ungkap Nanan.

Mantan Wakapolri ini pun menitipkan tiga prinsip yang mesti dipegang teguh oleh para anggota Korps Bhayangkara. Pertama, values for value. Ia meminta agar setiap anggota Polri tak melulu mementingkan jabatan dan uang.

“Sekarang no values, no nilai-nilai. Just status, rebutan status, rebutan fullus. Itulah bermasalah semua. APH sama, polisi, jaksa, hakim, lawyer, tangkapi semua. Karena dia no values, just status dan fullus,” tutur Nanan.

Eks Wakapolri Komjen Polisi Purnawirawan Nanan Soekarna/Metro TV/Siti Yona

Kemudian, prinsip yang kedua dan ketiga yakni full commitment no conspiracy serta integrity defender. Nanan mengatakan, anggota sepatutnya berani untuk melawan atasannya apabila melakukan perbuatan yang menyimpang demi melindungi atasan dan institusi.

“Ayo sama-sama kita menjadi integrity defender. Berani melawan atasan siapa pun, kalau tidak benar. Tapi untuk menjaga atasan dan institusi,” pungkas Nanan.

SELAYANG PANDANG SEJARAH DIVISI HUMAS POLRI DARI MASA KE MASA

SELAYANG PANDANG SEJARAH DIVISI HUMAS POLRI DARI MASA KE MASA

*Begini Sejarah Peringatan HUT Divisi Humas Polri*

Tanggal 30 Oktober menjadi momen bersejarah bagi Kepolisian Republik Indonesia karena merupakan Hari Ulang Tahun Divisi Hubungan Masyarakat (Humas) Polri. Tahun 2025 ini merupakan peringatan ke-74 tahun sejak lembaga itu dibentuk.


Merujuk situs resmi Polri, Divisi Humas berdiri pada 30 Oktober 1951 dengan nama awal Dinas Penerangan Polri (Dispenpol). Pembentukannya didasarkan pada Order Kepolisian Negara Pertama Jenderal R.S. Soekanto Nomor 65/IV/1951.
Seiring perkembangan zaman dan kebutuhan organisasi, lembaga ini mengalami beberapa kali perubahan nama. Pada 2001 berganti nama jadi Puspenpol (Pusat Penerangan Polri), lalu Badan Humas Polri pada 2002, dan akhirnya resmi bernama Divisi Humas Polri sejak 2005.

Kini, Divisi Humas Polri membawahi tiga biro utama yakni Biro Penerangan Masyarakat (Penmas), Biro Pengelolaan Informasi dan Data (PID), serta Biro Multimedia. Divisi ini dipimpin oleh seorang perwira tinggi berpangkat Inspektur Jenderal Polisi.

Peringati Hari Jadi Ke-74, Divisi Humas Polri Beri Tali Asih 100 Anak Yatim

Peringati Hari Jadi Ke-74, Divisi Humas Polri Beri Tali Asih 100 Anak Yatim

Jakarta – Divisi Humas Polri memberikan tali kasih ke sejumlah anak yatim. Kegiatan ini dalam rangka Hari Jadi ke-74 Humas Polri.
Kegiatan ini diselenggarakan usai khataman Al-Qur’an yang diikuti 74 tahfiz Qur’an dari sejumlah pesantren. Personel Divisi Humas Polri juga mengikuti kegiatan ini.

“Alhamdulillah Hari Jadi Divisi Humas Polri yang ke-74 ini diawali dengan kegiatan yang sangat positif dengan diadakannya khotmul Qur’an serta santunan yatim sebanyak 100 anak,” ujar Pendamping Yatim dari Yayasan BSC Al Futuwwah Cipete Ustaz Achmad Suluki, Senin (27/10/2025).

Menurut Achmad, kegiatan ini menunjukkan Divisi Humas Polri yang religius serta humanis. Ucapan terima kasih pun disampaikan kepada Kadiv Humas Polri Irjen Sandi Nugroho, yang dinilai peduli anak yatim.

“Semoga ke depannya Divisi Humas yang dipimpin oleh Bapak Irjen Pol Sandi Nugroho lebih baik lagi dan semakin maju. Sukses doa kami semoga dalam menjalankan tugasnya selalu dalam lindungan Allah SWT serta dalam bimbingan dan taufiq hidayahnya serta diberikan keselamatan,” ungkapnya.

Kegiatan ini juga diisi ceramah oleh Ustaz Haji Taufiqurrahman S.Q. Ia pun mengucapkan selamat atas Hari Jadi ke-74 Divisi Humas Polri.

“Selamat Milad Humas Polri yang ke-74, sebagai ungkapan tanda bersyukurnya di hari ini mengundang 74 para hafiz dan hafizah Quran 30 juz dan menyantuni sampe 74 anak-anak yatim,” tutur dia.

Ia bersyukur bahwa peringatan hari jadi ini diperingati dengan cara khatam Al-quran. Dia berharap kegiatan ini membawa keberkahan, Istiqomah, dan mendatangkan rida Allah.

Jelang HUT Ke-74, Divhumas Polri Gelar Khataman Al-Qur’an

Jelang HUT Ke-74, Divhumas Polri Gelar Khataman Al-Qur’an

Divisi Humas Polri menggelar khataman Al-Qur’an menjelang peringatan hari jadi ke-74. (dok istimewa)
Jakarta – Divisi Humas Polri menggelar khataman Al-Qur’an menjelang peringatan hari jadi ke-74. Khataman ini melibatkan 74 penghafal Al-Qur’an dari sejumlah pesantren beserta personel anggota Divhumas Polri.
Khataman ini dilaksanakan hingga menjelang waktu salat Zuhur dilanjutkan dengan doa Khatmil Qur’an yang dipimpin oleh Ustaz Ali Kholidin. Ia pun mengapresiasi kegiatan yang rutin diadakan menjelang peringatan hari jadi Divhumas Polri ini.

“Selamat hari jadi Humas Polri ke-74, terima kasih kepada Mabes Polri, terutama Kadivhumas Polri telah menyelenggarakan acara khotmil Qur’an sebanyak 74 khataman,” katanya, Senin (27/10/25).

Ia berharap kegiatan ini menjadi berkah bagi jajaran Divhumas Polri. “Ini merupakan berkah tersendiri bagi Polri, melalui firman-firman Tuhan yang dibacakan pada hari jadi Humas ke-74, mudah-mudahan ayat-ayat yang dibacakan membawa keberkahan bagi Polri terutama personel Divhumas Polri,” ujarnya.

Kegiatan ini juga diisi ceramah oleh Ustaz Taufiqurrahman. Ustaz Taufiqurrahman turut mengucapkan selamat kepada Divisi Humas Polri atas hari jadi yang ke-74.

“Selamat Milad Humas Polri yang ke-74, sebagai ungkapan tanda bersyukurnya di hari ini mengundang 74 para hafiz dan hafizah Qur’an 30 juz dan menyantuni sampai 74 anak-anak yatim,” ujar dia.

Ia bersyukur peringatan hari jadi ini diperingati dengan cara khatam Al-Qur’an. Kegiatan ini diyakini akan menambah keberkahan, istikamah, dan mendatangkan ridho Allah SWT.

HUT Ke-74, Humas Polri Gelar Diskusi Keteladanan Pendiri Brimob M Jasin

HUT Ke-74, Humas Polri Gelar Diskusi Keteladanan Pendiri Brimob M Jasin

Divisi Humas Polri menggelar diskusi mengenai keteladanan M Jasin (tangkapan layar)
Jakarta – Banyak pelajaran yang bisa dipetik dari perjalanan hidup Mohammad Jasin, pendiri Brigade Mobile (Brimob) yang juga dikenal sebagai ‘Bapak Brimob’. Keteladanannya pada masa lampau dapat ditiru oleh seluruh aparat penegak hukum.
Pada hari jadi ke-74, Divisi Humas Polri menggelar diskusi mengenai keteladanan Mohammad Jasin, Kamis (30/10). Hadir sebagai narasumber yakni Sejarawan Lorenzo Youwerissa, Kapuspen Polri Tahun 2001 Komjen (Purn) Didi Widayadi, dosen Universitas Indonesia (UI), serta pengamat sosial dan komunikasi Devie Rahmawati.

Dalam acara tersebut hadir pula para narasumber lain yaitu Penasihat Ahli Kapolri Bidang Media Sosial Rustika Herlambang, Mantan Anggota DPR Johan Budi Sapto Pribowo, dan Aktivis HAM Usman Hamid.

Lorenzo selaku sejarawan mulanya bercerita mengenai momen Jasin membacakan ikrar sebagai Polisi Republik Indonesia pada tahun 1945. Setelah Jepang kalah dari sekutu, terjadi kekosongan pemerintahan di Indonesia.

Pada 19 Agustus 1945, Jasin, yang kala itu menjabat Komandan Pasukan Polisi Istimewa Surabaya, didatangi oleh para pemuda. Ia ditanya, apakah polisi masih berpihak kepada Jepang atau kini membela Indonesia.

“Dari sanalah dari tanggal 20 (Agustus 1945) malam, Pak Jasin mengumpulkan beberapa anggota polisi istimewa yang lain dan keputusan akhirnya adalah membacakan ikrar polisi istimewa adalah Polisi Republik Indonesia (pada) 21 Agustus 1945 jam 7 pagi,” kata Lorenzo.

“Ini adalah merupakan sebuah inisiatif dengan penggunaan diskresi yang tepat. Apa dampaknya? Status hukum yang jelas,” ujarnya.

Di saat yang sama, Jasin juga membina Tentara Republik Indonesia Pelajar (TRIP). Jasin beserta anggotanya membina dan melatih badan-badan perjuangan dan pelajar mengenai cara menggunakan senjata.

“Ini menjalin hubungan yang baik dan mengajarkan mereka (para pelajar) bagaimana menjaga Kamtibmas ketika mungkin polisi kekuatannya terbatas hanya 250 orang kala itu,” sambungnya.

Lorenzo menjelaskan diplomasi juga menjadi kekuatan Jasin. Usai kalah dari sekutu, sebagian tentara Jepang masih berada di Indonesia.

Terdengar kabar Belanda dan sekutunya akan kembali ke Indonesia. Jasin kemudian diminta oleh rakyat Indonesia, yang kala itu tak punya senjata api, untuk meminta senjata api kepada otoritas Jepang.

Namun, Jepang khawatir bila rakyat Indonesia diberikan senjata, maka bisa berdampak fatal bagi keselamatan tentara Jepang yang masih tersisa di Indonesia. Dengan kekuatan diplomasinya, Jasin bisa melobi militer Jepang untuk memberikan senjata kepada rakyat Indonesia.

“Sifat-sifat diplomasinya beliau sebenarnya yang bisa meyakinkan Jepang ‘tenang kalian (Jepang) aman, tidak perlu khawatir, saya komandan polisi’. Maka dari itu Pak Jasin bisa memberikan win win solution dari pihak rakyat mendapatkan senjata sesuai dengan keinginan mereka, sementara Jepang yang meminta keamanan dari Pak Jasin, menjamin keamanan,” jelas Lorenzo.

Tak hanya itu, Lorenzo mengatakan Jasin juga pernah menolak kenaikan pangkat dari Presiden Megawati Soekarnoputri. Jasin, kata Lorenzo, tak mau menerima kenaikan pangkat sebelum anak buahnya naik pangkat.

“Dia berpikir ‘kenapa saya harus naik pangkat kalau anak buah saya tidak naik pangkat. Naikkan dulu pangkat anak buah saya, baru saya mau terima’,” tutur Lorenzo menirukan reaksi Jasin.

Dosen UI sekaligus pengamat sosial dan komunikasi, Devie Rahmawati, juga memuji keteladanan Jasin semasa hidupnya. Banyak pelajaran yang bisa dipetik dari kehidupan Jasin.

“Dari beliau kita belajar komunikasi adalah taktik, bukan pelengkap di medan Surabaya hingga konsolidasi Brimob. Kemenangan bukan hanya soal daya tempur melainkan daya menjelaskan mengapa polisi hadir, apa yang kita lakukan, dan bagaimana rakyat dapat berperan,” ucap Devie.
“Itu bahasa komunikasi komando yang meredakan panik,” lanjutnya.

Karena keahlian komunikasinya, Jasin, terang Devie, memberikan pengalaman yang menyejukkan. Devie mengatakan Jasin bisa menyatukan langkah dan mengundang partisipasi aktif rakyat.

“Kenapa mereka (rakyat) mau partisipasi? karena mereka mereka percaya karena komunikasi yang dilakukan polisi saat itu oleh Pak Jasin,” ujar Devie.

“Menunjukkan polisi yang diwakili Pak Jasin saat itu melewati zamannya. Kini teladan itu makin relevan,” lanjutnya.

Kapuspen Polri 2001, Komjen (purn) Didi Widayadi, mengatakan polisi masa kini perlu meneladani Didi. Polisi, tutur Didi, harus bisa melanjutkan semangat Jasin.

“Tentunya kita harus bisa mengidentifikasi apa nilai-nilai Jasin dengan semangat perjuangan dan justifikasinya mengapa kok (Jasin) dapat nilai-nilai organik, nilai-nilai mendasar itu sampai revolusi,” imbuh Didi.

Sebagai informasi, Mohammad wafat pada 3 Mei 2012 di RS Polri Kramat Jati, Jakarta, dan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata. Atas jasa-jasanya yang luar biasa, Presiden Joko Widodo melalui Keputusan Presiden No. 116/TK/Tahun 2015 menganugerahkan gelar Pahlawan Nasional kepada M Jasin.

Ia menjadi polisi pertama dalam sejarah Republik Indonesia yang memperoleh gelar tersebut. Penghargaan ini menegaskan perannya sebagai tokoh pejuang, pendiri Brimob, serta sosok polisi teladan yang tidak hanya berjuang di medan tempur, tetapi juga di panggung diplomasi dan kenegaraan.

Peringati Hari Jadi Ke-74, Humas Polri Gelar Sarasehan dan Dialog Kebangsaan

Peringati Hari Jadi Ke-74, Humas Polri Gelar Sarasehan dan Dialog Kebangsaan

Jakarta – Humas Polri memperingati hari jadi ke-74 dengan menggelar Sarasehan dan Dialog Kebangsaan bertajuk ‘Transformasi Polisi Humanis Guna Mendukung Harapan Masyarakat’. Acara ini diharapkan menjadi komunikasi dua arah dalam meningkatkan kepercayaan publik.
Sarasehan ini digelar di Auditorium STIK Lemdiklat Polri, Jakarta, Kamis (30/10/2025). Acara dihadiri oleh Kadivhumas Polri Irjen Sandi Nugroho, dan sejumlah pejabat utama Mabes Polri, pejabat Divhumas Polri, para Kabidhumas Polda Jajaran, para pemimpin redaksi media nasional, serta para Kadivhumas Polri pada masanya.

Selain itu, sejumlah mantan Kadivhumas turut hadir dalam acara ini, yaitu Irjen Purn Sidarto Danusubroto, Komjen Purn Togar M Sianipar, Komjen Purn Didi Widayadi, Irjen Purn Sisno Adiwinoto, Komjen Purn Nanan Soekarna, Irjen Purn H Iskandar Hasan, Komjen Purn H Saud Usman Nasution, Komjen Purn Anang Iskandar, Irjen Purn Ronny Franky Sompie, serta Komjen Purn Setyo Wasisto.

HUT Ke-74, Humas Polri Gelar Diskusi Keteladanan Pendiri Brimob M Jasin
Acara ini juga dihadiri oleh Ibu Ruby M Jasin, istri dari almarhum Komjen M Jasin, beserta keluarga. Ketua Panitia Kombes Komang Suartana menegaskan bahwa peringatan Hari Jadi ke-74 Humas Polri bukan hanya seremoni, tetapi juga momentum refleksi.

“Pelaksanaan Hari Jadi ke-74 Humas Polri ini sebagai bentuk rasa syukur atas perjalanan pengabdian dalam memberikan pelayanan informasi kepada masyarakat, serta menguatkan peran Humas Polri sebagai jembatan komunikasi dua arah dalam membangun citra positif dan meningkatkan kepercayaan publik,” ujar Kombes Komang.

Komang mengatakan tema yang diangkat tahun ini mencerminkan semangat transformasi Polri menuju institusi yang lebih profesional, akuntabel, dan humanis.

“Melalui tema Polisi Humanis Harapan Masyarakat, kegiatan ini diharapkan mampu menumbuhkan nilai-nilai empati, kepedulian, serta pengabdian kepada masyarakat,” imbuhnya.

Acara diawali dengan doa, tarian pembuka, dan laporan panitia, dilanjutkan sarasehan menghadirkan narasumber mantan Wakapolri Komjen Purn Nanan Soekarna, penasihat ahli Kapolri bidang media sosial Rustika Herlambang, mantan anggota DPR RI Johan Budi, serta aktivis HAM Usman Hamid.

Kemudian, untuk dialog kebangsaan ini menghadirkan Komjen Purn Didi Widayadi, sejarawan Lorenzo Yauwerissa, serta akademisi Dr Devie Rahmawati turut memperkaya perspektif kebangsaan. penyerahan cendera mata kepada keluarga M Jasin sebagai bentuk apresiasi dan penghormatan kepada pahlawan nasional.

Peringatan hari jadi ke-74 ini diharapkan semakin memperkuat citra positif Polri di mata masyarakat, serta meneguhkan peran Humas sebagai garda depan komunikasi publik yang humanis dan terpercaya.

Kapolri Tak Menyangka Presiden Prabowo Menghadiri Pemusnahan Narkoba

Kapolri Tak Menyangka Presiden Prabowo Menghadiri Pemusnahan Narkoba

Jakarta: Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengapresiasi kehadiran Presiden RI Prabowo Subianto dalam acara Pemusnahan Barang Bukti Narkoba Periode Oktober 2024-2025 di Lapangan Bhayangkara, Jakarta Selatan, Rabu, 29 Oktober 2025. Sebab, dirinya tidak menyangka bahwa Kepala Negara akan datang pada acara pemusnahan narkoba itu.

“Yang terhormat Bapak Presiden, jujur, Pak, kehadiran Bapak hari ini sebenarnya di luar ekspektasi kami. Terima kasih, Pak,” kata Listyo dikutip dari Antara, Rabu, 29 Oktober 2025.

Jenderal bintang empat itu bercerita dirinya melaporkan terkait acara pemusnahan narkobaini kepada Presiden Prabowo beberapa hari lalu di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur. Saat itu, Presiden Prabowo langsung berkenan memimpin acara pemusnahan.

“Bahkan, beliau menyampaikan kalau ada pabrik atau penangkapan besar, beliau akan langsung hadir,” ungkap Listyo.

Atas hal tersebut, Kapolri pun menyampaikan ucapan terima kasih dan apresiasi setinggi-tingginya kepada Presiden Prabowo. Menurut dia, sikap RI 1 tersebut sebagai motivasi kepada seluruh aparat kepolisian dalam memberantas narkoba.

“Ini membuat seluruh anggota kami menjadi sangat termotivasi,” sebut Listyo.

Presiden RI Prabowo Subianto bersama Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dalam pemusnahan barang bukti narkoba di Lapangan Bhayangkara, Jaksel. Foto: Metrotvnews.com/Siti Yona Hukmana.

Dalam acara pemusnahan barang bukti narkoba hari ini, Presiden Prabowo memimpin langsung dengan secara simbolis memusnahkan beberapa bungkus narkoba. Adapun selama periode Oktober 2024 sampai dengan Oktober 2025, Polri dapat mengungkap 49.306 kasus narkoba yang melibatkan 65.572 tersangka serta menyita berbagai jenis narkoba dengan total 214,84 ton.

Terhadap barang bukti narkoba yang telah diamankan tersebut, telah dilakukan beberapa kali pemusnahan di setiap daerah. Sehingga, total barang haram yang dimusnahkan seberat 212,7 ton.

Hal tersebut sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP) yang telah diatur dalam Pasal 91 ayat (2) Undang-Undang (UU) Nomor 35 Tahun 2009 tentang narkotika, yaitu pemusnahan barang sita narkotika dilakukan paling lama tujuh hari setelah memperoleh penetapan pemusnahan dari Kepala Kejaksaan Negeri setempat.

Sisa barang bukti narkoba sebanyak 2,1 ton dimusnahkan dengan dipimpin langsung oleh Presiden Prabowo. Turut hadir sejumlah pejabat dalam acara ini seperti, Ketua MPR RI Ahmad Muzani, Ketua DPR RI Puan Maharani, Hakim Agung Mahkamah Agung Yanto, Ketua MKD DPR RI Nazaruddin Dek Gam dan Ketua Komisi III DPR RI Habiburokhman.

Kegiatan tersebut juga dihadiri Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa, Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian, Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana, Menteri Hukum (Menkum) Supratman Andi Agtas, Menteri Impas Agus Andrianto, hingga Wamenko Kumham Imipas Otto Hasibuan.

Selain itu, hadir pula sejumlah pejabat utama (PJU) Mabes Polri, diantaranya Wakapolri Komjen Dedi Prasetyo, Kepala Bareskrim Polri Komjen Syahardiantono, hingga sejumlah kapolda.