Ini Alasan Film Grey Man Jangan Dilewatkan

Film aksi terbaru, The Gray Man tayang mulai Jumat, 22 Juli 2022 di Netflix. Disutradarai oleh Joe dan Anthony Russo, film ini mengikuti kisah agen CIA ulung Court Gentry (Ryan Gosling) alias Sierra Six yang hidupnya berubah drastis ketika ia mendadak diburu ke berbagai pelosok dunia oleh Lloyd Hansen (Chris Evans), mantan rekannya di CIA.

Dalam perseteruan maut tersebut, Gentry didampingi oleh agen Dani Miranda (Ana de Armas) yang siaga membantunya. Berikut tujuh alasan film The Gray Man tak boleh dilewatkan dan layak untuk ditonton di akhir pekan.

1. Adaptasi dari serial novel laris

Film The Gray Man diangkat dari novel populer karya Mark Greaney yang pertama kali terbit pada 2009. Russo bersaudara mengaku amat terkesan akan riset mendalam yang terlihat dari betapa mendetailnya penulisan Greaney. “Kami juga selalu ingin menghadirkan sisi yang menarik dalam sebuah genre. Sosok mata-mata dikenal sebagai orang yang penuh rahasia dan anonim, sementara The Gray Man merupakan mata-mata yang mengintai mata-mata. Buku (The Gray Man) inilah yang melahirkan gagasan bagi fondasi yang kuat bagi film tentang spionase dan mendorong kami untuk bereksplorasi,” kata Anthony Russo.

Chris Evans dalam film The Gray Man. Dok. Netflix.

2. Dibintangi sederet aktor papan atas

Bintang utama Ryan Gosling, Chris Evans, dan Ana de Armas tampil bersama sejumlah aktor ternama seperti Billy Bob Thornton, Jessica Henwick, Wagner Moura, Dhanush, Alfre Woodard, serta Regé-Jean Page. “Kami sangat beruntung bisa bekerja sama dengan deretan aktor tersebut karena film ini menampilkan berbagai karakter yang unik. Kami membutuhkan para pemeran yang mampu mewujudkan visi kami,” ujar Anthony Russo. Joe Russo menambahkan, “Setiap karakter disusun dengan terperinci dan memiliki kisahnya masing-masing. Kami menyukai sosok karakter penjahat yang berpikir mereka adalah pembela kebenaran, juga karakter pahlawan yang kompleks dan bergerak di wilayah abu-abu. Para aktor tersebut pada akhirnya mewujudkan dunia di film yang terasa nyata, hidup, dan dramatis.”

3. Aksi laga yang dijamin sengit

Salah satu adegan yang paling mengesankan dalam film ini berangkat dari bagian di novel ketika Gray Man terjebak di sebuah alun-alun kota. Russo bersaudara ingin menghadirkan bagian ini secara mencolok dan memulainya dengan berkolaborasi bersama sejumlah seniman storyboard kemudian tim efek visual. Proses berlanjut dengan berdiskusi dengan tim pengganti pemeran, percobaan syuting, hingga uji rangkaian adegan di lokasi sebenarnya. Proses yang panjang ini dilakukan demi menghasilkan sebuah adegan rumit dan mengagumkan.

The Gray Man. Dok. Netflix.

4. Merefleksikan isu-isu terkini

Bagi Joe Russo, film akan lebih bermakna jika kisahnya memiliki kedekatan dengan kenyataan sehari-hari. “Saya rasa film ini sangat sejalan dengan masa kini, misalnya bagaimana The Gray Man berpegang pada keyakinannya dan bertekad untuk mengikuti apa yang menurutnya benar,” ujarnya. Joe juga menyampaikan bahwa ia dan Anthony memeras otak untuk menghadirkan cerita yang solid, juga berdiskusi dengan para pemeran demi menyajikan topik-topik yang aktual.

5. Terinspirasi dari film-film thriller 1970-an

Berkat ayah Russo bersaudara yang menggemari film-film thriller tahun 1970-an, mereka berujar bahwa gaya film itulah yang mengisi masa remaja mereka. “Kami selalu berusaha menghadirkan perasaan meluap-luap seperti yang kami dapatkan saat pertama kali menyaksikan The French Connection — energi dan tensi yang bergejolak serta penonton terpaku mengikuti kisahnya sampai akhir,” kata Joe Russo. “The Gray Man bergerak dengan sangat cepat dan ada banyak lapisan di dalamnya, yang akan membuat penonton lekat menyaksikannya.”

Chris Evans dalam film The Gray Man. Dok. Netflix.

6. Elemen komedi di tengah-tengah aksi

Di tengah aksi laga yang eksplosif dan intens, Russo bersaudara menyelipkan sejumlah unsur komedi sebagai elemen penyeimbang di film. “Kami selalu menginginkan adanya keseimbangan ketika membuat film. Saat dulu lebih sering membuat film komedi, kami menaruh perhatian pada perkembangan karakter dan emosi. Maka di sini pun kami berusaha menyeimbangkan unsur aksi dan drama dengan menghadirkan momen-momen yang jenaka. Sebagai penonton film, kami ingin mendapatkan jalinan emosi yang manusiawi dan itulah yang kami coba hadirkan di sini,” kata Anthony Russo.

7. Syuting dilakukan di 7 lokasi

Produksi film The Gray Man berskala internasional dan mengambil lokasi di tujuh tempat, yaitu termasuk Los Angeles, Perancis, Republik Ceko, Thailand, Kroasia, Austria, dan Azerbaijan. Di Perancis, syuting antara lain dilakukan di kastil Chateau de Chantilly yang bersejarah pada malam hari ketika lokasi ini sudah ditutup untuk publik. Untuk merekam sebuah adegan, sebuah alun-alun besar di Kota Tua di Praha sampai harus ditutup selama 10 hari lamanya.

http://pakarseo.halodunia.net